Evolusi konten live streaming dan short video dampak Revolusi Tiktok

Saat ini ada narasi yang nyaring tentang kisah pertarungan konten video berdurasi pendek vs berdurasi panjang, dan hanya salah satu yang bisa menjadi pemenang… setuju?
Hmm, sebenarnya ga gitu juga. kita bahas yuk, lets go!

Membuat video untuk campaign marketing bisnis kamu adalah cara yang sudah teruji dan terbukti untuk meningkatkan keterlibatan lebih besar dengan audiens. Bahkan, cara ini dapat meningkatkan rasio konversi, rasio klik-tayang (CTR), asosiasi merek, dan keterlibatan audiens. Namun, pertanyaannya bukanlah apakah kamu harus menggunakan video berdurasi pendek atau panjang untuk merek kamu. Melainkan bagaimana kamu harus menggunakan keduanya ke dalam strategi marketing dalam konten video kamu.

Konten video durasi pendek vs durasi panjang : Definisi

Sesungguhnya perbedaan antara video berdurasi pendek dan panjang sederhana saja: video berdurasi pendek itu pendek, sedangkan video berdurasi panjang itu panjang. Untuk lebih spesifiknya, video berdurasi pendek biasanya berdurasi kurang dari 90 detik, sedangkan video berdurasi panjang melebihi batas 90 detik. Saat ini kamu akan melihat lebih banyak video berdurasi pendek di berbagai media sosial, tidak hanya tiktok bahkan, baik postingan dari sesama pengguna maupun postingan iklan promosi yang lalu lalang di beranda sosial media kamu. Dan biasanya kamu akan melihat video yang lebih panjang di situs web edukasi, Penyedia hosting video dan podcast seperti Youtube dan lainnya. Beberapa Brand, menggunakan video berdurasi panjang untuk mengedukasi audiensnya tentang campaign produk mereka disini.

Sejarah singkat video marketing

Jika kita tarik garis pendek mungkin sejak awal tahun 2000-an, video telah meledak sebagai metode untuk membangun hubungan dengan pemirsa. Kemudian sejak tahun 2005, kehadiran YouTube, yang awalnya hanyalah situs kencan video kecil (iya, situs kencan). Youtube saat itu bukan mesin pencari video utama dan platform media sosial seperti sekarang, yang kemudian terus berkembang seperti yang sekarang dengan jutaan konten kreatornya. Selanjutnya kita juga melihat kehadiran TikTok, IGTV, Reels, atau mayoritas platform lain yang berfokus pada video, yang di awal lebih fokus di video pendek. YouTube, bagaimanapun, adalah contoh sempurna mengapa mencampur video yang panjang dan pendek itu penting. Hanya hingga tahun 2022, video YouTube berdurasi panjang saja yang kita kenal, karena berapa lama orang menonton video adalah (dan masih) bagian penting dari algoritmanya. Lihat saja video acara berdurasi satu jam yang dibagikan Apple di salurannya. Untuk bersaing dengan platform content generator berdurasi pendek seperti TikTok dan Instagram, YouTube meluncurkan fitur Shorts yang membatasi panjang video hingga 60 detik atau kurang.
Saat ini, kreator YouTube dan pelaku bisnis sama-sama diuntungkan dengan berbagi campuran konten panjang dan pendek—semuanya dalam satu platform. Beragamnya saluran distribusi konten video berarti banyaknya channel promosi yang bisa kamu gunakan, tentunya strategi kamu harus fleksibel dan siap beradaptasi. Setiap platform—baik itu YouTube, Instagram, Facebook, Tiktok, atau situs web kamu, memiliki efektifitas dan dampak terbaiknya sendiri. Hanya terpaku pada pilihan untuk membuat video berdurasi pendek atau video berdurasi panjang, bukanlah pilihan yang tepat jika ingin strategi pemasaran kamu berhasil pada tahun 2025 dan seterusnya. Baik video berdurasi panjang maupun pendek harusnya memiliki tempat dalam rencana konten kamu. Teruslah membaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang setiap jenis konten video yang cocok, efektif dan kapan harus menerapkannya untuk bisnis kamu.

Marketing channels kamu

Terakhir, platform mana kamu ingin membagikan video kamu sangat memengaruhi keputusan untuk memilih konten video berdurasi pendek atau berdurasi panjang. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Beberapa platform memiliki regulasi dalam menetapkan batasan durasi video, yang seringkali berubah ubah, bahkan ketika kamu menggunakan video dalam iklan kamu juga dibatasi oleh apa yang menjadi kebijakan platform tersebut. Make sure when you’re thinking about the duration of your videos that you first research the platforms where you want to share them. The last thing you want to do is invest in a video that doesn’t work where you want to share it.

Ingin memiliki team expert untuk menangani proses ristet dan produksi video untuk bisnis kamu?

Strategi pemasaran video kamu harus fleksibel dan disesuaikan dengan perilaku menonton orang-orang yang menjadi targer pasar kamu untuk mendapatkan dampak yang maksimal.

Ready to grow your business with Rayana? Get a Free Consultation to Boost Your Business.

What do you think?
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Apa yang harus dibaca selanjutnya?